Senin, 22 Desember 2008

PERKEMBANGAN TEORI, PERSPEKTIF HISTORIK

PERKEMBANGAN TEORI, PERSPEKTIF HISTORIK

A. Sejarah Perkembangan Teknologi Pengajaran

Metode Kaum Sofi

Para ahli pendidikan menduga bahwa golongan sofi pada pertengahan kedu abad ke-50 sebelum masehi, yang datang dari wilayah berbagai wilayah Yunani Kuno (Hellas) dan mengenbara ke Athena, merupakan kaum teknologi yang pertama. Mereka pergi mengembara dan bekerja sebagai guru mandiri untuk memperoleh hasil kerja mengajarnya. Mereka menyampaikan pelajaran dengan berbagai cara atau teknik. Mula-mula ia menjelaskan bahan pelajaran yang telah disiapkan secara matang mengenai suatu bahan yang disarankan oleh para pengikutnya. Sesudah pengajaran selesai, lalu dilanjudkan dengan perdebatan yang dilakukan secara bebas dengan sesorang atau dengan sekelompok orang. Kaum sofi memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki potensiIntelegen, potensi tanggung jawab socila, potensi mengatur diri dan menakhlukkan alam. Pengembangan potensi memerlukan pendidikan dan pengajaran.
Untuk mengembangkan keterampilan berpolitik dikembangkan pendidikan dan latihan bahasa,terutama dalam bentuk berfikir dan berpidato. Metode diskusi kelompok hasil penemuan phytagoras merupakn teknik mencari pemecahan suatu masalah berlandaskan asas-asas.

Untuk mengajarkan Retorika dipergunakan metode dasar yang menyerupai penggabungan antara teori dengan aplikasi pengetahuan, berdasarkan gagasan Polymath /pendidikan umum, yaitu pengajaran untuk menguasai makna yang relevan. Teknik analisis dalam pengajaran Retorika tersebut juga di aplikasi untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran liannya.

Metode Socrates

Tujuan filsafatnya mencari kebenaran yang berlaku mutlak hal ini bertentangan dengan paham Sofiesme yang mnegajarkan paham bahwa semua itu relative dan subjectif dan harus dihadapi pendirian sekeftis. Socrates berpendapat bahwa kebenaran itu harus tetap dicari. Mencari kebenaran itu melalui Tanya jawab. Dengan demikian metode yang dipakai disebut Mayeutik atau menguraikan, yang sekarang dikenal sebagai metode penyelidikan atau Inquiri.
Metode Abelard

Aliran filsafat baru yang disebut Sikolastik. Karakteristik dalam metode pengajarannya deletakkan olehAbelard. Disamping itu banyak sekali tulisannya mengenai logika dan universale disekolah kadredal Notre Dame, tempat Abelard mengajar dan melatih para siswanya, yang diutamkan olehnya adalah aktifnya berfikir siswa. Dan bukan hanya meniru apa yang dikatakan oleh guru. Metode yang dipakai bertujuan untuk membentuk kelompok pro dan kontra terhadap pandangan materi.

Metode Johann Amos Comenius
Dalam pendidikan dan pengajaran pun Comenius berpatokan pada atau mencontoh seluruh alam besar/makrokosmos yang selalu berjalan secara tertib menurut aturan-aturan yang pasti. Pandangan diktatiknya pun dipengaruhi oleh warna realisme yang dianutnya, misalnya :
1.Pengetahuan yang diutamakan adalah pengetahuan yang bersifat kenyataan, bukan sebaliknya, yaitu kata-kata hampa yang bersifat verbalistik.
2.Pengajaran harus melalui peragaan, yaitu melalui pendayagunaan alat-alat pengindraan.
3.Bahasa yang nyata bagi anak-anak adalah bahhasa ibu. Oleh sebab itu, pelajaran bahasa ibu harus didahulukan dan dijadikan landasan untuk mempelajari bahasa asing sebagai pengantar dalam untuk mengajarkan pengetahuan.
4.Pelajaran disamakan secara induktif, dimulai dari peristiwa nyata, kemudian meningkat ke umum, kesimpulan atau dalil yang abstrak.
5.Dialam raya segala sesutau berkembang secara teratur, tidak meloncatloncat. Oleh sebab itu, pengajaran pun harus maju secara teratur dari pelajaran yang menuju sukar.
6.Pada kenyataannya sebelum suatu makhluk mulai hidupnya didunia ini, ia sudah dapat dipastikandipersiapkan dulu oleh alam didalam kandungan induknya.
7.Pelajar wajib meliputi banyak pengetahuan sesuai dengan isi alam yang banyak sekali.
8.Selama mengeram, burung akan berulang-ulang membolak-balik telurnya sebelum menettas.
Comenius telah meletakkan dasar-dasar pemahaman yang Sistematis dalam proses belajar-mengajar dan mengantisipasikannya secara meluas kearah konsepsi modern dari teknologi pengajaran. Dalam pendididkan dan latihan Comencius selalu menekankan asas alamiah.

Metode Josefh Lancaster

Dalam mengimplemasikan metodenya Lancaster mempelajari kontruksi kelas-kelas khusus yang dapat mendayaguankan secara efektifberbagai media pengajaran dan pengelompokkan siswa. Yang dikenal dari sistem pendidikan Lancaster adalah pemakaian biayanya yang ekonomis. Sekolah Lancaster merupakan prinsip pengajaran massal dengan biaya rendah, yang menjadi harapan di masa depan sebagai sekolah bebas / free school.
Didalam persekolahnya dipergunakannya suatu metode yang sudah dirinci Sistematis kedalam enam bidang.
1.Pengajaran berlangsung dalam bentuk monitor dan latihan
2.Pengajaran berlangsung dimana para siswa mempelajari kerangka isi pelajaran.
3.Para siswa melakukan kegitan atau latihan monitor
4.Guru-guru mengadakan pengontrolan pengajaran
5.Para siswa dikelompok-kelompokan
6.Dilakukan ujian dan pengadministrasian para siswa.

System lancaster ini mempunyai kelemahan karena pendekatan yang berpusat pada praktek semacam ini tidak mempunyai kesatuan teori dan terlepas sama sekali dengan landasan teori belajar. Sitem inilah yang pertama-tama memperkenalkan keteraturan Sistematika didalam metode pengajaran.

Metode Johann Heinrich Pestalozzi

Pestalozzi merupakan pelopor didalam pengembangan system pengajaran yang komprehensip dan berasaskan teori-teori. Sebagaimana telah diutarakan, pengajaran berlangsung dari unsur-unsur yang paling sederhana, lalu menambah maju secara teratur dalam serangkaian tingkat yang secara psikologi memang berkaitan erat dengan perkembangan jiwa anak.
Pestalozzi berpendapat bahwa ketiga mata pelajaran, yaitu bahasa, menggambar, dan berhitung merupakan sistem pengajaran yang dapat mengarahkan serta menumbuhkan insight anak. Insight akan diperoleh anak apabila pelajaran dirancang sesuai dengan perkembangan dari sederhana kearah yang sukar dan rumit.







Metode Friedrich W. Froeble

Menurut metologi Froeble pandangan hidup mempengaruhi jalan pikiran dalam membentuk gagasan dalam pendidikan dan pengajaran.
1.Bahwa alam raya seluruhnya itu berasal dari Tuhan, oleh Tuhan dan kembali kepada Tuhan.
2.Bahwa diantara seluruh alam raya yang ada suatu perhubungan yang erat seluruh kehidupan kesatuan yang bulat dan padu.
3.Menurut kodratnya manusia itu baik dan sifat negatifnya timbul karena pendidikan yang salah atau desebabkan oleh kurangnya pengertian pada diri anak itu sendiri.
4.Kehidupan rohani setiap orang tidak lain adalah pengulangan dari kehidupan rohani seluruh umat manusia.

Metode Johann Friedrich Herbart

Pada masa herbartlah dijumpai suatu bentuk pengajaran yang bermutu disusun secara sistematis, dan kaidah-kaidah bernilai tinggi dipergunakan untuk mengajarkan kebajikan kepada anak-anak, berdasarkan konsep tersebut Dia mengembangkan suatu ilmu jiwa belajar yang aktif dalam pengajaran yaitu apresiasi.


Teori Herbart membawa implikasi kepada guru yang tugas utamanya dalam mengajar harus membentuk apresiasi dengan cara menyampaikan mata-mata pelajaran dengan urutan-urutan gagasan yang benar. Untuk tujuan tersebut Herbart memanfaatkan literatur dan sejarah dunia terpilih yang disusun secara benar, yang mengembangkan serta menambah perhatian dan pemahaman perkembangan jiwa.
Dengan demiakian Herbart mengembangkan suatu system belajar yang spekulatif dan mekanistis, namun memberikan suatu krangka kerja teoritis dan logis bagi praktek pendidikan dan pengajaran.

Awal Munculnya Teknologi Pengajarn

pada tahun 1901 Willam James dalam bukunya, Talks To Teacher On Psychology, mengungkapkan perbedaan antara seni mengajar dan ilmu mengajar. Kemudian pada tahun yang sam John Dwey manyatakn bahwa metode ilmu pengetahuan empirislah yang merupakan asa dalam pendidikan terhadap fungsi ruang kelas sebagai laboraturium. Selanjutnya pada tahun 1902 Edward Thordike untuk masalh-masalah pengajaran.
Demikian biang penelitian mulai dimanfaatkan. Dan study ilmiah mengenai anak-anak diterbitkan dalam Adolesscence pada tahun 1904 oleh G. Stanley Hall. Suatu metode pengukuran intelegensi anakditerbitkan olehAlfred Binet dan T. Simon pada tahun yang sama dengan judul A Method of Measuring the Intelligence of Youn Children. Mereka mengemukakn teori-teori yang menghasilkan teknologi pengajaran.

Metode Pengajaran Thorndike

Sebagai ahli ilmu jiwa yang amat berharaga bagi perkembangan teknologi pengajarandi Amerika.
Dasar-dasar hukum belajar:
1.Hukum latihan atau pengulangan, suatu stimulus respon sering diulang-ulang, ia akan semakin diingat siswa.
2.Hukum efek, suatu respon akan menjadi kuat bila mana diikuti oleh rasa gembira atau rasa susah.
3.Hukum respon berganda, dalam situasi rumit ketika respons yang tepat belum ada, upaya coba-coba dilakukan sampai berhasil.
Peristiwa belajar terjadi dari pembentukan ikatan-ikatan stimulus respons tersebut menjadi pola-pola tingkah laku individu.
Prinsip-prinsip dasar Teknologi pengajaran :
1.Aktivitas sendiri
2.Minat sebagai inovasi
3.Persiapan dan suasana mental
4.Individualisasi
5.Sosialisasi




Metode Pengajaran John Dewey

Menurut dewey belajar adalah interaksi antara Stimulus dan Respons, merupakan hubungan dua arah antara belajar dan lingkungannya.Metode ilmiah yang amat berperan bagi Instuksional dari Dewey adalah metode berfikir Reflektif didalam memecahkan masalah, yaitu suasana proses berfikir aktif, hati-hati yang dilandasi proses berfikir kerah kesimpulan-kesimpulanyang definitive melalui lima langkah, yaitu :
1.Pertama siswa mengenali masalah
2.Selanjudnya menyelidiki dan menganalisis
3.Terus menghubungkan uraian-uraian hasil analisisnya
4.Kemudian menimbang kemungkinan jawaban
5.Selanjudnya mempraktekkan salah satu kemungkinan pemecahan yang dipandang terbaik
Manfaat khusus yang dapat diperoleh dari Metode Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu para siswa, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah-masalah yang ada disekitarnya.





Metode Pengajaran Kurt Lewin

Belajar dipandang sebagai pemecahan masalah, mencari persepsi untuk membentunitif, mencari cara-cara untuk mengatasi hambatan-hambatan serta menyatukan pemahaman-pemahaman itu menjadi ruang hidup baru yang telah diatur kembali.


Didalam prosesnya ada empat macam perubahan, yaitu :
1.Perubahan dalam struktur kognitif, yaitu pengetahuan
2.perubahan dalam motivasi, yaitu belajar menyenangi atau membenci
3.Perubahan dalam ikatan kelompok atau Ideology
4.Memperoleh kontrol secara sukarela
Dalam pendekatan teori medan, tugas guru adalah mengimplementasikan perkembangan pemahaman yang optimal agar dapat meningkatkan kecakapan siswa dalam menghadapi situasi.
Aspek teknik pengajaran medan Instruksional, yaitu :
1.Guru sebagai komunikator
2.Siswa sebagai komunikan menyimak materi pengajaran tersebut atau membentuk tanda materi pengajaran yang disajiakan guru
3.Pesan yang bersifat pengajaran


Teori Pengajaran Skinner

Sampai saat ini mengajar dianggap sekedar pengaturan kemungkinan penguatan. Kejadian belajar terjadi dengan adanya penguatan, yang mengandung tiga variabel, yaitu :
1.Suatu kesempatan untuk terjadinya prilaku
2.Perilaku itu sendiri
3.Akibat prilaku itu
Aliran ini menambahkan bahwa perilaku Si-belajar serta konsekuensinya atau penguatan atas perilaku itu merupakan unsur-unsur utama dalam belajar.
Skinner berasumsi bahwa manusia itu bersifat Netral dan fasif. Ilmu jiwa yang terpenting bagi Skinner adalah Operant Conditioning atau Behaviorisme, sebagai perluasan dari ilmu jiwa belajar Stimulus-Repons, yaitu konektivisme yang dikembangkan oleh Thorndike dan Watson. Hukum Operant Conditioning menyattakan bahwa bila terjadi Operant,segera diikuti oleh adanya kekuatan operant itu akan bertambah.Dengan kata lain; kunci keberhasilan pengajaran terletak pada analisis efek pengutan dan pola-pola pembentukan urutan yang memperkuat, sifat khusus dimana suatu responsdiikuti oleh stimlus yang memperkuatnya.




Untuk menimbulkan prilaku khusus, peralatan itu harus dihubungkan dengan prilaku Si-belajar melalui cara tertentu, prinsip yang mendasari mesin belajarnya Skinner adalh :
1.Perkuat respons siswa secepatnya dan sesering mungkin
2.Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
3.Diperlukan adanya partisipasi dengan memberikan jawaban

B. Tinjauan Historis lahirnya Teknologi Pengajaran

Teknologi bukan sekedar orang dan mesin, tetapi suatu organisasi yang rumit, integrasi dari orang, mesin, pemikiran, prosedur, dan pengolahan adalah dalam proses intruksional. Dengan demikian :
1.Perangkt fisik yang mengantarai transmisi informasi
2.Komponen sistem pembelajaran adalah ;
. Pesan-pesan, ialah informasi yang ditransmisikan isi dan arti
Instrumentasi-Media, menunjukkan sistem transmisi / bahan dan peralatan yang tesedia untuk menyampaikan pesan tertentu.
Orang, menunjukkan personel yang diperlukan untuk mengawasi atau membantu transmisi-transmisi atau persentasi.
Metode, Spesifikasi dan teknik yang diperlukan untuk persentasi yang efektif.


C. Pembelajaran Visual

Yang dimaksud dengan alat bantu visual yaitu gambar, model, objek atau alat-alat yang dipakai untuk menyajikan pengalaman konkrit melalui visualisasi kepada siswa dengan tujuan, yaitu :
1.Memperkenalkan, menyusun, memperkaya, atau memperjelas konsep-konsep abstrak
2.Mengembangkan sikap yang diinginkan
3.Mendorong timbulnya kegiatan siswa yang lebih lanjut

D. Dari Pembelajaran Visual Ke Pembelajaran Audio Visual

Pembelajaran Audiovisualmemberikan tekanan pada pengalaman konkrit atau non-verbal dalam proses dalam proses belajar. Bahan Audiovisual hanya berguna apabila sebagian Intergral dari proses insrtuksional.
Sekalipun pembelajaran Audiovisual menambahkan komponen audio kedalam aliran pembelajaran Visual, namun penambahan konseptual hanya sedikit serta mengklasifikasikan jenis bahan, dan bukannya sekedar mendaftar jenis bahan itu atau lebih menaruh perhatian kepada bahan dari pada proses pengembangan bahan itu.




E. Dari Pembelajaran Audiovisual Ke teori Komunikasi

Pendekatan yang lebih bermanfaat untuk memahami dan meningkatkan efesiensi dalam bidang audiovisual tampaknya terletak pada teori komunikasi.
Untuk menjalankan proses, orientasi komunikasi menambahkan konsep kedua yang dapat ditrapkan pada definisi yang berlaku sekarang, yaitu pemanfatan model yang dinamis, model yang diciptakan teoritis komunikasi merupakan model proses yang dinamis, jadi melibatkan lebih banyak daripada sekedar bahan yang dipakai untuk menyajikan pesan.

F. Dari Pembelajaran Audiovisual Ke Konsep Sistem Awal

Suatu system dapat didefinisikan sebagai rangkaian komponen-komponen yang mempunyai tujuan yang sama. Konsep programming dan system, serta analisis dari system itu sepenuhnya telah menyerap pengertian bahan-bahan Instruksional merupakan konsep ketinggalan zaman, Atomistis, dan Pra-Teknologis, serat hanya bermanfaat bagi para ahli sejarah pendidikan.
Konsep sistem awal dari teknologi pendidikan telah memperkenalkan bebrapa konsep baru yang terpenting dalam bidang bersangkutan.
1.Ditegaskan bahwa unit dasar atau produk bidang tersebut bukanlah bahan yang terpisah-pisah melainkan system instruksional yang lengkap
2.Hubungannya memandang masing-masing bahan sebagai komponen system, dan bukan sesuatu alat bantu guru yang terpisah-pisah.
G. Komunikasi Audiovisual; Perpaduan Komunikasi dan Konsep Awal

Komunikasi Audiovisual ialah cabang teori dan praktek pendidikan khusus yang berkepentingan dengan rancangan dan pemanfaatan pesan yang mengendalikan proses belajar.
Tujuan praktisnya yaitu efisiensi pemanfaatan setiap metode dan media komunikasi yang dapat menyumbangkan pengembangan potensi si-belajar secara penuh.
Definisi resmi ini oleh DAVI / Departeman of Audiovisual Intruction dari The Nation Education Assosiation tahun 1963, merupakan sutu perubahan penting dalam paradigna dalam teknologi pendidikan yaitu dari penekanan pada Audiovisual sebagai alat bantu yang memberikan pengalaman konkrit, kerah penekanan pada proses komunikasi yang lengkap pada pemanfaatan sistem pembelajaran yang lengkap.

H. Pengaruh Ilmu-Ilmu Prilaku

Ilmu tentang prilaku, khusnya teori belajar, merupakan landasan ilmu yang utama, dari mana dapat diperkirakan aplikasinya berupa teknolgi pembelajaran.
Teknologi Intruksional adalah aplikasi teknologi prilaku untuk menghasilakn prilaku khusus secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan Instruksional.

Tidak ada komentar: