Senin, 22 Desember 2008

MAKHLUK(CIPTAAN ALLAH)

MAKHLUK(CIPTAAN ALLAH)
DISUSUN GUNA MELENGKAPI TUGAS MATAKULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. OKTARIYANA MPM 08 22 076
2. JECKY DANIEL MPM 08 22 082
3. LENSA WATI MPM 08 22 086
4. PUJI WATNI MPM 08 22 016
DOSEN PEMBIMBING :
YELMI YUNARTI S.Pd.I M.Pd

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BATURAJA
2008/2009


BAB.1 PENDAHULUAN
Di antara makhluk-makhluk Allah adalah langit dan bumi serta apa-apa yang berada di situ. Kita lihat makhluk-makhluk yang beraneka ragam di bumi. Manusianya, hewannya, tumbuh-tumbuhannya,lautannya,pegunungannya,hutannya,dan segala sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Dan di bumi terdapat tanda-tanda Allah bagi orang-orang yang yakin. Begitu juga pada diri-diri kalian tidakkah kalian melihat?” (Adz Dzariyat 21-22 )
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya:
“Apakah mereka tercipta begitu saja secara tiba-tiba ataukah mereka yang menciptakan? Apakah mereka yang telah menciptakan langit-langit dan bumi bahkan mereka tidak meyakini.” (At Thur 35-36)
Mengenai penciptaan alam semesta oleh Tuhan, banyak hal menarik yang dapat dibahas, namun masalah penciptaan makhluk hidup menjadi suatu fokus kajian dalam kaitannya dengan munculnya neo-organisme (organisme baru) melalui berbagai metoda bioteknologi. Semakin maraknya neo-organisme sebagai suatu sarana bagi para ilmuwan bereksperimen, guna mewujudkan harapan untuk membuktikan bahwa teori evolusi itu benar. Teori evolusi adalah teori yang meyakini bahwa makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk tak hidup yang terbentuk dengan sendirinya (spontan), dan makhluk hidup dahulu merupakan cikal bakal makhluk hidup sekarang yang berubah dari jenis ke jenis lainnya secara perlahan-lahan dalam waktu yang relatif lama.
Nyata dalam urut-urutan proses penciptaan yang dilakukan Tuhan terhadap alam semesta ini mencerminkan detail perancangan yang luar biasa yang dilakukan Tuhan untuk keberadaan alam semesta ini. Setiap hal diadakan dan disediakan lebih dahulu olehNya sebagai persiapan bagi eksistensi makhluk hidup. Sebagai contoh sebelum tumbuhan diciptakan, Tuhan menyediakan lahannya terlebih dahulu dengan cara memisahkan daratan dengan lautan atau bagian-bagian yang tergenang (lihat Kejadian 1: 6-7, 9-10 kemudian Kejadian 1: 11-12). Demikian juga waktu diciptakan hewan juga manusia, Tuhan terlebih dahulu menyediakan habitat serta makanannya (lihat Kejadian 1: 11-12, 20-30).






KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk, bantuan dan pertolongan kepada kita sekalian, sehingga kita dapat menjadi pemeluk agama Islam.
Semoga Allah Yang Maha Esa selalu membantu dan melindungi kita semua untuk selalu tetap sabar dalam menjalani semua ujian dan cobaan hidup ini.
Tak ada tujuan lain bagi Allah Yang Maha Esa menjadikan keanekaragaman manusia dalam segala hal selain untuk hidup berdampingan dengan rukun dan damai antar sesama makhluk hidup di muka bumi ini, dan juga tidak di ciptakannya manuasia dan jin kecuali untuk selalu beribadah hanya kepada-NYA.
Kami menyadari bahwa segala sesuatu yang tidak sempurna pastilah datang dari kami, karena kesempurnaan itu hanyalah milik ALLAH Yang Maha Esa.
Apabila ada kata-kata yang salah dan kurang berkenan dari kami, kami mohon untuk dapat di maafkan.









Baturaja,10 November 2008


Penulis









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... (i)
DAFTAR ISI...................................................................................................................(ii)

BAB 1.PENDAHULUAN.............................................................................................. (1)
BAB 11.PEMBAHASAN MAKHLUK (CIPTAAN ALLAH)...................................... (2)
1. ALAM SEMESTA.......................................................................................................(2)
2. ALAM KEHIDUPAN (HAYATI)...............................................................................(7)

BAB 111.PENUTUP
KESIMPULAN...................................................................................................(iii)
DAFTAR FUSTAKA.....................................................................................................(iv)
























BAB.11 PEMBAHASAN
MAKHLUK(CIPTAAN ALLAH)

Makhluk adalah sebuah kata serapan dari bahasa Arab yang berarti "yang diciptakan", sebagai lawan kata Kholik —"yang menciptakan." Secara umum, kata ini merujuk pada organisme hidup yang diciptakan oleh Tuhan. Selain itu, "makhluk" juga dapat merujuk pada:
Makhluk halus, adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bersifat ghaib seperti setan, jin, atau iblis.
Makhluk legenda, adalah makhluk yang terdapat dalam legenda atau cerita dongeng, misalnya naga, bijuu, atau monster.
Ciptaan Allah menjadi objek garapan akal. Yang dimaksud ciptaan Allah (makhluk) adalah segala sesuatu selain zat Allah. Mengapa demikian, karena keseluruhan yang ada di maya pada ini Allah Swt. yang menciptakan. Semua ciptaan-Nya menyandang fungsi dan keajaiban sendiri-sendiri, tidak satu pun yang diciptakan sia-sia. (QS Ali Imrân: 191). Manusia berkewajiban menyingkap setiap misteri keajaiban penciptaan itu, spesifiknya lagi seorang mukmin, dalam rangka mengenal dan membuktikan bahwa Allah sebagai Sang Khalik. Saya berikan contoh emplisit—mengutip permisalan yang diambil Imam Syahid—tentang hal ini. Udara yang selalu kita hirup mengandung dua unsur; pertama, bermanfaat bagi manusia, dalam istilah ilmu Kimia disebut oksigen dan kedua, membawa efek buruk yang disebut karbon dioksida. Dengan memahami konteks udara serta fungsinya bagi makhluk hidup akan mereduksi kesimpulan adanya jalinan harmonis antara satu komponen dengan komponen yang lain, sebut saja manusia dan tumbuhan. Manusia sesuai sistem pernapasannya menghirup oksigen, mengeluarkan karbon dioksida, sedangkan bagi tumbuhan berpola sebaliknya, menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen
1.ALAM SEMSTA
Pada pertengahan pertama abad ke-20, kata alam semesta digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu di mana kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pegertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika dan astronomi.
Pada pertengahan terakhir abad ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan, juga disebut fisika kosmologi, mengarahkan pada pembagian kata alam semesta, antara kosmologi pengamatan dan kosmologi teoritis; yang (biasanya) para ahli menyatakan tidak ada harapan untuk mengamati keseluruhan dari ruang waktu kontinu, kemudian harapan ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi paling beralasan untuk model keseluruhan dari ruang waktu, mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan batasan empiris untuk spekulasi tersebut dan resiko pengabaian menuju metafisika.
a. Asal-Usul Kejadian Makhluk
Manusia adalah sebahagian dari makhluk yang hidup diatas bumi dengan tersedianya sarana kebutuhan hidupnya dan fasilitas-fasilitas secukupnya.
Firman Allah Q.S.Al-A'raf (7): 10;
Artinya: “ Dan sesungguhnya kami telah menempatkan kamu di muka bumi dan Kami jadikan di dalamnya penghidupan bagi kamu. Sedikit sekali kamu bersyukur”.
Q.S. Al-Hijr (15) : 20;
Artinya: “ Dan Kami menjadikan di bumi keperluan kehidupan kamu dan keperluan kehidupan orang yang bukan kamu memberi rezekinya”.
Bagi manusia bukan saja yang ada di bumi sebagai bahan keperlluan hidup, namun yang terkandung dalam langit seperti udara, air, matahari dan benda-benda lainnya.
Asal- usul kejadian manusia menurut ajaran islam akan berbeda-berbeda denagn pendapat ahli filsafat antropologi terutama pendapat ahli kenamaan seperti Darwin dan lainnya. Manusia yang hidup di manapun di dunia, berasal dari satu keturunanyaitu adam, kemudian berkembang biak dan bertebaran dipelosok bumi. Dalam hal ini, Allah telah berfirman. Artinya :“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhannmu yang telah menciptakan kamu seorang diri, dan daripadanya Allah menciptkan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (periharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (Q.S. An-Nisa' : 1)
Penilaian terhadap manusia oleh Penciptanya yang selalu mengawasi gerak langkah dari lakunya, dulihat dari segi ketaqwaan kepada Pencipta itu, dan terpeliharanya hubungan kasih sayang diantara sesamanya. Hal ini ditegaskan pula dalam firman-Nya :
Artinya :
“Hai manusia sesungguhnya kami mencipatkan kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan besuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kami di sisi Allah ialah orang yang palin bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahuai lagi Maha Mengenal. (Q.S.Al-Hujurat : 13)
Makhluk itu terbagi atas dua kelompok besar, yaitu :
1).Makhluk nyata
2).Makhluk gaib
Makhluk nyata meliputi : manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, bakteri, virus, tanah, air, udara. Bulan, matahari, dan lain sebagainya. Makhluk gaib meliputi: malaikat,jin, roh, surga, neraka, dan lai-lain.
b. Sifat, kedudukan dan hubungan tiap-tiap makhluk
Makhluk Malaikat sebagai makhluk gaib tidak memasuki alam nyata atau alam material, tapi alam rohaniyah. Dia bertugas sebagai perantara dan pelaksana kehendak Tuhan, Terutama yang berhubungan dengan alam rohaniayah manusia.
Jin adalah makhluk gaib dan termasuk golongan makhluk halus. Sebagai roh ia tidak dapat disentuh ooleh panca-indera, tetapi ia dapat menjelmakan dirinya sehingga dpat ditangkap oleh panca-indera. Kadang-kadang ia memperlihatkan dirinya sebagai manusia biasa, seperti bintang atau makhluik hidup lainnya yang luar bbiasa dan mengerikan. Sewaktu-waktu dapat ditangkap suaranya.
Jenis makhluk lain yang bertetangan tabiat dan tugasnya terhadap manusia ialah setan. Makhluk halus ini termasuk jenis jin dan dan diciptakan dari api. Kerjanya menyesatkan manusia. Kalau tergerak hati manusia untuk berbuat jahat, tanda hati itu telah dibisiki setan. Sedangkan apabila hati tegerak untuk berbuat amal saleh, tanda Malaikat telah menyampaikan ilhamnya.


Adapun iblis adalah termasuk jenis setan. Ia makhluk halus yang dapat merupakn diri dalam berbagai bentuk. Sebagaimana halnya setan ia mempengaruhi hati manusia untuk berbuat jahat. Ada pula dikatakan, bahwa iblis adalah golongan jin yang fisik dan ingkar akan perintah Allah dan bertekad senatiasa berdaya upaya atau menjeumuskan manusia kelembah kesesatan, agar menjadi golongan mereka, seperti pula orang jahat mempengaruhi orang-orang lain memasuki golongannya.
Fungsi pokok malaikat ialah menyampaikan pesan Allah kepada manusia. Adapaun perincian tugasnya sebagai berikut:
1.Malaikat sebagai perantara dalam menyampaikan wahyu Allah
2.Malaikat sebagai perantara untuk menambahkan dan menguatkan hati orang-orang yang beriman.
3.Malaikat sebagai perantara dalam melaksanakn hukum Allah.
4.Malaikat sebagai penolong dan mendoakan manusia.
5.Malaikat memberikan pertolongan kepada manusia dalam perkembangan rohaniayah.
6.Malaikat memberikan ilham ke dalam hati manusia untuk berbuat baik (amal saleh).
7.Malaikat mencatat laku perbuatan manusia.
8.Malaikat mencabut nyawa manusia
~Kedudukan Jin :
Jin, ada yang baik dan ada yang buruk (jahat), ada yang benar ada yang salah, ada yang taat dan ada pula yang ingkar. Denagn demikian ada di antara mereka yang Islam dan ada pula yang kafir. Paham dan pendirian mereka bersama dengan manusia.
Banyak ayat-ayat Al- qur'an menyebutkan tentang jin dan kewajibannya terhadap Allah, sama halnya dengan manusia. Firman Allah :
Artinya :
“Dan aku tidak mencipatakan jin manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.(Q.S. Adz-Dzariyat : 56)
Makhluk halus, inilah yang paling dekat kepada manusia. Proses pengislaman jin bersama pula pengislaman manusia. Firman Allah :
Artinya :
“ Dan ingatlah ketika Kami hadapkan serombingan jin kepadamu yang mendengarkan Al-qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (Nya) lalu mereka berkata : “ Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata : “hai kaum kami, sesungguhnya kami telah selsai mendengarkan Kkitab (Al-qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus”.
Yakin kepada yang gaib adalah pertanda utama dari orang yang taqwa. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-baqarah ; 2-3.
Artinya :
“ Kitab (Al-Qur'an)ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang taqwa”.
“ (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” (Q.S.Al_Baqarah: 2-3.
~Kedudukan Setan
Setan adalah penggerak manusia berlaku jahat. Sedangkan Malaikat menggerakkan manusia berbuat amal saleh. Gerak jahat atau baik itu dipertimbangkan oleh akal. Keputusan akal melairkan kemauan, dan kemauan manusia itu bebas. Mungkin turut bisikan setan atau mungkin menentangnya.
Demikian pula sikap akal itu terhadap Malaikat. Kemauan berbuat baik akan melahirkan amal saleh. Allah menurunkan Wahyu-Nya dan mengutus Rasul_Nya untuk menunjukkna perbuatan mana dan apa yang baikdan yang buruk serta diikuti dengan penjelasan dan balasan bagi perbutan-perbuatan tersebut yang harus dipertanggungjawabkan oleh setiap individu duhadapan Allah, pada hari dimana manusia tidak dapat lari dari kakuasaaan Allah selaku penciptanya.
Setan ialah jenis makhluk jahat yang selalu memperdaya manusia untuk berbuat sesat dari suruhan juga larangan Allah. Atas kejahatannya, setan dikutuk Allah dengan firman-Nya:
Artinya :
“Yang dilaknati Allah dan setan itu mengatakan : saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan ( Untuk saya)”. (Q.S.An-Nisa' : 118).
Karena kedurhakaannya setan dikutuk Allah, dimurkai dan dijauhi dari rahmat dan keridhaan-Nya. Manusia yang mengikuti setan itu menjadi pendurhaka pula terhadap Tuhan.
Bagaimana setan mengambil bahgian dari manusia diterangkan oleh Allah dengan firman_Nya, dalam surat An-Nisa' : 19-121.
Artinya :
“Dan saya benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruhmereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan saya suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barang siapa yang menjadikansetan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya mereka menderita kerugian yang nyata (119)”.
“Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjajikan kepada mereka selain dari tipuan belaka”.(120)
“Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari daripadanya.” (Q.S. An-Nisa' : 119-121)
2.ALAM KEHIDUPAN (HAYATI)
a. Alam Nabati
Alam nabati (tumbuh-tumbuhan) yang ada disekeliling kita dalam persada bumi yang produktif, disediakan Allah bagi sarana kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Firman Allah :
Artinya :
“Dan kami telah menghamparkan bumidan menjdikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S. Al-Hijr: 19)
Proses terjadinya tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam bentuk dan jenisnya itu antara lain :
Pertama : Awan mendung yang bersal dari uap, diterbangkan angin, kemudian turun sebagai hujan yang menghidupakan tumbuh-tumbuhan.
Kedua : Tiupan angin tersebut dapat memindahkan bibit tumbuhan-tumbuhan yang jantan kepada yang betina, lalu menjadi buah.
Ketiga : tiupan angin dapat menggoyangkan pohon-pohon bagaikan olehraga baginya, menghilangkan debu-debunya yang melekat pada daun-daunnya, pori-porinya pun terbuka, maka mudahlah ia mengisap makanannya. Hal ini sesuai dengan Firman Allah:
Artinya :
“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazananya; dan kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu (21). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Q.S. Al-Hijr : 21-22)
b.Alam Hewani
Jenis Alam hewani ada yang hidup di hutan-hutan atau pegunungan-pegununganyang sifatnya masih liar, juga banyak yang hidup dalam pemeliuharaan manusia dan masuk dalam kategori hewan jinak atau hewan peliharaan. Juga hewan yang terbang diangkasa dengan sayapnya, namun kesemuanya itu adlah jenis-jenis makhluk yang banyak persamaannya dengan manusia.
c.Alam Insani
“Insan” berasal dari bhasa Arab yang berarti manusia. Insan adalah bentuk mufrad dari kata An-Nas. Insan bersal dari akar kata Anisa'-ya;nasu Ansan, artinya : ramah, mesra, berpuas hati. Dari Alhadist Nabi Muhammad SAW, kita akan mengetahui sifat insan, yang serring lupa dan salahy, sehngga manusia dibebaskan dari hukum apabila ia melakukan pelanggaran karena tidak sengaja dan karena lupa.
Alam Insani berbeda sekali dengan alam hewani dan makhluk lainnya di qurun dunia ini. Perbedaan-perbedaan ini terletak pada keadan, kejadian, dan penghidupannya. Adapun yang menjadi pokok keutamaan hidupnya, ialah :
1)Diturunkannya agama 4) Hartanya
2)Memiliki akal 5) Keturunannya
3)Jiwanya
Proses kehidupan insan (manusia), dijelaskan oleh Firman Allah SWT dalam Surat Al-Qiyamah : 36-40.
Artinya :
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungan jawab)? Bukankah dulu dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (kedalam rahim) ? Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah mencipatakannya, dan menyempurnakannya,. Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang laki-laki dan perempuan. Bukankah ( Allah yang berbuat) demikain berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (Q.S. Al-Qiyamah : 36-40).
d.Alam Barzah dan Alam Akhirat
Pengertian Barzah ialah dinding yang membatasi antara dua barang. Waktu sejak mati sampai hari berbangkit, merupakan dinding yang membatsi antara dunia dan akhirat, diistilahkan Barzah. Barzah ialaha alam tempat pemberhentian arwah-orang-orang yang matisebelum dibangkitkan oleh Tuhan dalam bentuk baru.
Disitu roh menunggu akhirat, sedang akhirat yang sesungguhnya dimulai dengan Qiamat. Dalam hal ini Tuhan menjelaskan, dalam surat Al-Mu'minun : 99-100.
Artinya :
“Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata : “Ya Tuhanku kembalikan aku (ke dunia). (99)”
“Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aq tinggalkan. Sekali-sekali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapakanya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari ini mereka dibangkitkan.” (Q.S. Al-Mu'minun : 99-100).
e.Surga dan Neraka
Surga
Surga berasal dari bahasa Sanskerta : swarga yaitu kayangan atau indera atau keinderaan yang dikepalai oleh Batara Indera. Didalam Al-Qur'an memakai kata Firdaus dan jannah.
Surga, dihubungkan dengan keadaan yang meningkat tinggi, sedangkan neraka dihubungkan dengan kejauhan kedalam lubang yang sangat dalam.
Surga dan neraka tidak lain adalah akibat laku perbuatan manusia.Apa yang dinikmati dalam surga atau yang dirasakan dalam neraka, tertutup dari pandangan atau pengetahuan kita sekarang, dan baru akan terbuka pada hari kiamat. Firman Allah :
Artinya ;
“Pada hari dinampakkan segala rahsia, (9) Muka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatau kekuasan pun dan tidak (pula) seorang penolong.(10).” (QS.Ath-Tharaaq : 9: 10).
Neraka
Neraka (naraka) pun seperti kata surga, berasal dari bahasa Sanskerta. Neraka adalah lawan surga yaitu tempat orang yang berdosa sebagai hukuman di akhirat. Dalam Al-Qur'an neraka disebut dengan tujuh nama yang berbeda-beda, yaitu :
1) Jahannam. 4) Saqar 7) Hutama
2)Haawiya 5) Sa'ir dan Nur
3)Jahiim 6) Laza
BAB 111.PENUTUP

KESIMPULAN

Alam semesta adalah cipataan Allah. Sebagai ciptaan Allah, alam semesta tunduk pada ketentuan dan kehendak Allah (Ridho Allah). Dengan potensi-potensi yang diannugrahi Allah, manusia mampu mengungkapkan dan mengindentifikasikansisi dari suatu fenomena hukum yang mengatur ciptaan itu. Atas dasar fenomena tersebut selanjudnya memerikan (mendeskripsikan) suatu froses kejadian. Pemerian (deskripsi) itu belum final, karena fenomena yang dapat dipahami akan semakin banyak.
Manusia dengan kualitas yang dimiliknya, menduduki posisi lebih tinggi dibanding makhluk yang lain. Dengan kualitas tersebut, wajar pula apabila manusia mempunya tugas khusus (khalifah Allah) dengan segala akibatnya. Sebagai khlifah, manusia diharuskan untuk mengetahui, memahami bukan hanyayang indrawi, bukan juga yang tidak bisa ditangkap oleh indra. Hal yang tidak indrawi itu hanya dapat dipahami dengan iman. Iman merupakan anugrah Allah selain panca indra. Oleh karena itulah dalam agama islam, beriman pada Allah dan para malaikat, ini akan membawa efek bagaimana harus berfikir, berbicara, bersikap dan bertindak dalam hubungan dengan Allah, dirinya sendiri, sesama manusia maupun dalam hubungan dengan alam.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Alam_semesta
http://rahmatalibt.blogspot.com/2008/06/berdasar-tugas-dan-tujuannya-setiap.html
(http://taryudi.multiply.com/journal/item/3/Ciptaan_Allah_Cerminan_Kudrat_dan_Sifat-Nya)

Tidak ada komentar: