Jadilah manusia yang pada saat kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tapi hanya kamu sendiri yang menangis. Dan pada saat kematianmu semua orang menangis sedih, tapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
Kamis, 08 Januari 2009
PARAGRAF
R I N G K A S A N
PARAGRAF
DI AJUKAN DALAM MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK IV:
1.OKTARIYANA NPM 08 22 076
2.LENSA WATI NPM 08 22 086
3.JECKY DANIEL NPM 08 22 082
4.PUJI WATNI NPM 08 22 016
DOSEN PEMBIMBING: DARNING WATI, M. Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BATURAJA
2009/2010
PARAGRAF
1.Pengertian Paragraf
Paragraf mempunyai bebrapa pengertian:
1.paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf.
2.Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh dan padu.
3.Paragraf adalah bagian dari satu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
4.Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan.
Ciri-ciri paragraf
1.Kalimat pertama bertekuk dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya: maklah, skripsi, thesisi, dan disertasi. Karangna berbentuk lurus yang tidak bertakuk (Block Style) ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak dari pada jarak antar baris lainnya.
2.Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatkan dalam kalimat topik.
3.Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.
4.Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatkan dalam kalimat-kalimat topik.
Fungsi Paragraf:
1.Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bnetuk suatu pikiran dan perasaan kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
2.Menadai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri bebrapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran
3.Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4.Memudahkan pengembangan topik karang ke dalam satuan-satuan init pikiran yang lebih kecil, dan
5.Memudahkan pengendalian variabel terutama karanga yang terdiri atas beberapa variabel.
2.Syarat-syarat Paragraf yang Baik
1.Kesatuan paragraf (kesatuan pikiran)
Utuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pikiran. Paragraf dapat berupa beberapa kalimat. Tetapi, Seluruhnya harus merupakan kesatuan, tidak satu kalimatpun yang sumbang, yang tidak mendudkung kesatuan paragraf. Jika terdapat kalimat sumbang, paragraf akan rusak.
2.Kepaduan
Paragraf dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhubungan logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi (pengulangan) kata kunci atau sinonim, kata ganti. Kata transisi, dan bentuk paralell.
3.Ketuntasan
Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan: 1) Klasifikasi yaitu pengelompokkan objek secara lengkap dan menyeluruh. 2) Ketuntasan bahasa yaitu kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan utuh.
4.Konsistensi sudut pandang
Sudut pandang ialah penulis menempatkan diri dalam karangannya. Dalam cerita, pengarang sering menggunakan sudut pandang aku seolah-olah menceritakan dirinya sendiri. Selain itu, pengarang dapat menggunakan sudut pandang dia, atau ia seolah-olah menceritakn dia. Dalam karangan-karangan ilmiah, pengarang menggunakan penulis. Sekali menggunakan sudut pandang tersebut harus menggunakannya secara konsisten dan tidak boleh berganti sejak awal sampai akhir.
5.Keruntutan
Keruntutan adalah penyusuanan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air mengalir tidak pernah putus. Karangan yang runtut enak dibaca, dapat dipahami dengan mudah, dan menyenangkan pembacanya. Keruntutan dapat dilakukan dengan bebagai cara: penalaran, kejelasan gagasan, makna dan struktur, kata transisi yang tepat, kata ganti yang tepat, ikatan makna yang jelas, penggunaan idiomatik yang tepat, komunikasi yang efektif (terpahami, merangsang kreativitas), dan membangun suasana, hubungan antar gagasan, antarkata, dan antar kalimat yang tidak terputus.
3.Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya
1.Paragraf pengantar
Fungsi paragraf pengantar:
Menunjukkan pokok persoalan yang melandasi masalah
Menarik minat pembaca dengan mengungkapkan latar belakang, pentingnya pemecahan masalah, dan
Menyatakan pendirian ( pernyataan maksud) sebagai persiapan kearah pendirian selengkapnya sampai dengan akhir karangan.
2.paragraf pengembang
Fungsi paragraf pengembang
Menguraikan, mendeskripsikan, membandingkan, menghubungkan, menjelaskan atau menerangkan.
Menolak konsep: alasan, argumentasi (pembuktian), contoh, alasan, fakta, rincian, menyajikan dukungan.
Mendukung konsep: argumen, argumentasi, contoh, fakta, rincian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar